DTX seri 700 adalah drum elektrik mid-high level di jajaran produk Drum Elektrik Yamaha. Untuk pasar indonesia ada 2 varian, DTX700K dan DTX750K.
Jika hanya dilihat dari gambar brosur, kedua varian tersebut sekilas hanya berbeda di jumlah cymbal saja, Tapi sebenarnya perbedaannya cukup signifikan. Untuk menilai apakah perbedaan fiturnya sebanding dengan perbedaan harga keduanya, saya menggunakan Referensi Harga Resmi DTX700K dan DTX750K yang dikeluarkan oleh pihak Yamaha Indonesia, adapun harga pasarannya biasanya lebih murah sekitar 5-15% tergantung diskon yang diberikan oleh Dealer dan event even promo yang ada. Adapun Harga Resmi DTX700K ditawarkan dengan harga Rp. 15.800.000, sedangkan DTX750K ditawarkan dengan harga Rp. 23.000.000 , Jadi selisih harga DTX700K dan DTX750K bisa dibilang terpaut cukup jauh
Baik DTX700K ataupun DTX750K menggunakan module yang sama, yaitu module DTX700. Yang membedakannya adalah konfigurasi pad/cymbalnya. Berikut Perbedaan kedua Varian DTX700K dan DTX750K:
– Snare Pad pada DTX700K menggunakan XP80 (8 inch 3 zone TCS Pad) Terattach pada Rack, Pada DTX750K menggunakan XP100SD (10 inch 3 zone TCS Pad dengan controller) dengan snare stand terpisah (SS662). Konfigurasi snare pada drum DTX sifatnya sangat sensitif terhadap getaran karena untuk mengakomodasi permainan ghost note dengan sempurna. Efek sampingnya getaran pada saat memukul pad di sekitarnya (misal tom1) dapat merambat melalui rack sampai ke snare pad sehingga module drum menganggap snare ikut dipukul. Error seperti ini disebut cross talk, dan di module DTX ada setting setting yang bisa diatur untuk menghindari false trigger/crosstalk tersebut, Namun pada DTX750K, konfigurasi Snare Pad nya berdiri terpisah menggunakan Snare Stand jadi tidak perlu banyak utak atik setting CrossTalk untuk menghindari false trigger akibat getaran yang merambat dari rack pada saat memukul pad lain. Fitur controller pada XP100SD sangat memudahkan pengguna untuk mengubah secara instan bunyi tegangan wire snare, bisa di set kencang/snappy (bunyi tak tak tak), atau di set kendor (bunyi tass tass tass) atau diset off wire snare (bunyi tang tang tang).
– Tom Pad pada DTX700K menggunakan XP70(7 Inch single zone TCS Pad) sedangkan pada DTX750K menggunakan XP80 (8 Inch 3 zone. TCS Pad), Secara umumnya single zone untuk tom sudah mencukupi, tapi dengan adanya fitur 3 zone pada tom untuk DTX750K, selain bunyi rim normal, area rim pada tom juga dapat dimanfaatkan untuk dikonfigurasikan suara suara lain misal suara tamborin atau cowbel atau efek lainnya.
– Cymbal pada DTX 700K menggunakan 2 Cymbal PCY135 (13 inch 3 zone cymbal), sedangkan pada DTX 750K ditambah satu lagi Cymbal PCY155 (15 inch 3 zone cymbal). Selain jumlah cymbal yang lebih banyak, holder yang digunakan pada DTX750K adalah holder model tekuk (CH750 dan CH755), selain pipa holdernya yang lebih besar sehingga terlihat lebih kokoh, positioning cymbalnya dapat lebih fleksibel.
– Rack pada 750K ukurannya lebih lebar, supaya dapat mengakomodir Tom Pad yang lebih besar dibanding 700K.
Kesimpulan
Walaupun DTX750K memiliki fitur fitur yang tidak dimiliki oleh DTX700K sebagaimana uraian diatas, Jika pertimbangan utamanya adalah berdasarkan harga yang harus ditebus dibanding value yang didapat, menurut saya DTX700K merupakan pilihan terbaik, apalagi harganya dapat dibilang jauh lebih murah dibanding DTX750K dengan segala potensi module DTX700 yang sama. Review lebih detail mengenai DTX700K dapat dibaca di halaman: Yamaha DTX700K Review , Adapun untuk yang memiliki budget lebih dan menginginkan fitur lebih komplit, penampilan drum yang lebih lux dan bagus, dapat mempertimbangkan DTX750K sebagai pilihan.